Ngatain penumpang gemuk “kuda nil” di medsos, driver ojol dipecat

Di Indonesia mengomentari fisik orang lain mungkin sudah biasa banget. Tapi mending kalau bercanda hati-hati, karena bisa menyakiti dan menyinggung perasaan orang lain. Body shaming juga bisa membuatmu kehilangan pekerjaan.

Baca juga:

Perempuan Jakarta berinisial IK baru-baru ini membagikan pengalamannya ke media sosial soal komentar fisik terhadap dirinya. Seperti hari-hari lainnya, suatu hari dia memesan ojek online GrabBike untuk berangkat dari kosan menuju kantor.

Tapi IK tak pernah menyangka bahwa dia kemudian difoto lalu viral, dipost ke sebuah grup pengemudi Grab di Facebook.

(Foto: Screenshot fat shaming oleh driver GrabBike yang telah disensor, via Coconuts Jakarta)

“Saya mau cancel tapi dia sudah di sini. Pagi-pagi sudah dapat kuda nil,” begitu bunyi captionnya kurang lebih, dikutip dari Coconuts Jakarta.

IK men-tweet dan bilang dia sudah terbiasa dengan olokan macam itu, tapi menyayangkan kenapa harus tersebar di media sosial.

“Selama ini gue naik @grabid enggak kenapa-kenapa. Baru aja pagi ini kena body shaming. Wow,” ungkap dia di Instagram story, menurut Tribunnews.

“Sopirnya kayak gini, btw. @grabid, kalau nyari driver mungkin boleh ditatar dulu?”

“Guys, gue enggak apa-apa sih. Kena body shaming juga udah biasa, saking udah seringnya sampai bodo amat.”

“Cuma keselnya, kenapa ditaruh di grup FB gitu? Kan isinya pasti banyak (emoji menangis).”

“Terus sekarang kayaknya jadi malas komplain di Twitter. Akun-akun official kayak akunnya Grab juga enggak solutif. Oh, terus netizen-nya juga ganas. Serem sekarang main Twitter, so judgemental.”

Dan netizen seperti biasanya punya beragam komentar. Banyak yang membahas soal shockbreaker motor bisa rusak sehingga tak sepenuhnya menyalahkan si driver:

Tapi ada juga yang berempati terhadap si penumpang:

Grab Indonesia sudah menanggapi komplain IK. Lewat Twitter mereka meminta maaf, menyatakan berjanji mengusut, hingga akhirnya memutus kemitraan dengan driver tadi.

Kalau menurut kalian gimana masalah ini? Yuk, hentikan kebiasaan body shaming.

Baca juga:

Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.