Pembacaan Al-Quran ala Jawa undang kontroversi
Pembacaan Al-Quran dengan langgam Jawa pada acara peringatan Isra Miraj di Istana Negara menimbulkan perdebatan sengit. Qori Yasser Arafat membacakan Surah an Najm ayat 1-15 di depan para pejabat negara dan tamu undangan dari berbagai negara sahabat dengan irama yang mengingatkan kita pada lagu tradisional dari Jawa.
Wakil Sekretariat Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnaen menyatakan perbedaan cara membaca ini sebagai hal yang mempermalukan Indonesia.
“Al-Quran diturunkan dalam lisan Arab asli. Nabi juga mengatakan membaca Al-Quran harus dengan cara bagaimana Al-Quran diturunkan,” jelas Tengku pada Republika.
Soal cara membaca ayat-ayat suci, terdapat beberapa “lagu” yang disepakati dibolehkan oleh para ahli Al-Quran dunia.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku bertanggung jawab karena bacaan berlanggam Jawa itu adalah idenya.
“Tujuannya adalah menjaga dan memelihara tradisi Nusantara dalam menyebarluaskan ajaran Islam di tanah air,” jelasnya pada Tempo.
Beragam tradisi memang kawin dengan ajaran Islam saat agama yang kini dianut mayoritas rakyat ini pertama kali diperkenalkan.
Apapun, pembacaan langgam Jawa ini dapat mengundang kritik bagi Jokowi, yang kebetulan juga orang Jawa. Mengingat ia adalah presiden di negara Islam terbesar di dunia, akan sangat memalukan jika dia mengabaikan aturan dasar di agama yang juga dianutnya ini.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”