Si Jalan Layang Non-Tol diberi nama

Buya Hamka

Jalan Layang Non-Tol yang membentang di atas Jalan Kasablanca, yang mirip dengan jalanan surga karena sukses menghindari kemacetan di bawahnya itu, akan dinamai Jalan Prof. DR. Hamka untuk memberi penghargaan ulama besar yang juga wartawan dan sastrawan itu.

“Orang kasih (nama pahlawan) itu dalam rangka penghargaan. Menghargai supaya generasi berikut itu kenal orang ini siapa. Sekarang kita mulai bikin nih, patung ini sejarahnya apa,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Kompas hari ini.

Siapapun boleh mengajukan penamaan jalan maupun bangunan kepada pihak Bina Marga. Tentunya nama yang dipilih adalah nama mereka yang bisa dijadikan teladan.

Buya Hamka gak terlalu terkenal di kalangan anak muda Jakarta masa kini sih ya. Pemilik nama asli Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah ini lahir di Agam, Sumatera Barat dan merupakan penulis legendaris yang juga tokoh kenamaan dalam dunia Islam.

Dua karyanya yang dianggap masterpiece pun sudah difilmkan, yakni “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” dan “Di Bawah Lindungan Ka’bah”. Sayangnya yang bikin filmnya biasa buat sinetron sih jadi ya begitu deh kualitasnya.

Senang juga sekarang jalan layang anti-macet ini sudah punya nama. Jadi gak dipanggil “non-tol” terus.