​Sabu ditemukan di musholla rutan Cipinang

Ilustrasi.

Delapan paket sabu ditemukan di balik sajadah musholla dalam razia di rumah tahanan kelas I Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin malam. Tak hanya narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Kepala Kakanwil Kemenkumham yang melakukan penertiban juga menemukan 50 telepon selular berceceran di lorong-lorong.

“Ada kita banyak ditemukan ponsel. Bahkan ada obat-obatan bebas, dan dedaunan yang sudah kering,” ucap Kepala Bagian Pencegahan BNNP DKI, Sapari pada Warta Kota.

Dedaunan kering disebut-sebut adalah kumis kucing, salah satu herbal yang biasa diseduh untuk pengobatan.

Gak ada satupun yang mengaku menjadi pemilik narkoba maupun handphone yang didapat dari razia ini (iyalah ya mana ada maling ngaku walau sudah dipenjara). Lebih jauh, setelah dilakukan tes urin, 7 dari 50 napi dideteksi positif menggunakan obat terlarang. Duh duh.

“Saya belum tahu sama sekali,” Kepala rutan, Asep Sutandara mengaku tidak tahu tentang kepemilikan semua benda yang ada di rutan pimpinannya. Ia mengaku bingung kenapa bisa ada narkoba di sana.

Rumah tahanan harusnya steril dari barang-barang yang membuat penghuninya masuk ke situ, apalagi narkoba. Delapan paket lumayan banyak. Bisa diusut harusnya, apakah ada yang mengedarkan dalam rutan? Kepala rutan pun gak bisa cuma bilang gak tahu dong. Cari tahu ya Bapak, biar rutan bisa bikin para napi betul-betul jera dan jadi baik supaya gak mesti balik lagi.