​Jakarta, mulai minggu depan akan jadi kota yang boboknya cepat

Kesannya megapolitan macam Jakarta kan kota yang gak pernah tidur kan ya. Malam-malam tuh waktunya party dengan beragam hiburan dan kongkow sama teman-teman sembari bilang, “The night’s still young…!”

Lupakan.

Karena DPRD DKI Jakarta sudah menetapkan peraturan daerah yang mengatur kalau semua diskotek dan tempat hiburan lain akan tutup di tengah malam.

“Jam 24.00 sudah tutup ya. Ini sudah keputusan, sudah sepakat,” tegas Ketua Badan Legislasi Daerah, Mohammad Taufik pada Kompas.

Di peraturan tentang kepariwisataan yang akan disahkan minggu depan itu, dipastikan gak ada lagi tawar-menawar. Tempat karaoke, sauna, griya pijat, dan live music, pokoknya semua harus tutup pukul 24.00!

Nantinya, diskotek (ya ampun diskotek) atau tempat hiburan yang melanggar akan kena sanksi berupa surat peringatan sebanyak tiga kali, sebelum diancam pembekuan sementara, ditutup permanen dan denda.

DPRD mengaku akan segera berkoordinasi dengan pemerintah, dinas pariwisata, pihak kepolisian, Pangdam Jaya dan BNN untuk memastikan peraturan ini berlaku dengan tegas.

“Harus diingat lho, aturan dibuat untuk ditaati dan
dijalankan,” Taufik memperingatkan.

Ya sih memang. Tapi peraturannya dibuat dengan dasar apa sih sebetulnya? Ternyata supaya semua orang Jakarta tidurnya cepat dan besoknya bisa kerja maksimal walaupun mungkin harus macet-macetan dulu sebelumnya.

Kasihannya anak gaul Jakarta nanti semua jadi Cinderella. Harus pulang (sebelum) tengah malam dari diskotek. Padahal biasanya jam 23.00an baru mulai ramai.

…lalu lanjut di Seven Eleven? Ya, yang buka 24 jam deh pokoknya.