Efek rumah kaca dari kebakaran hutan di Indonesia lampaui emisi yang dikeluarkan Amerika Serikat
Gambar satelit NASA menampilkan kabut asap sepanjang pulau Sumatera hingga Kalimantan. Foto: Adam Voiland (NASA Earth Observatory) dan Jeff Schmaltz (LANCE MODIS Rapid Response).
Kebakaran lahan yang menggila selama sekitar dua bulan terakhir di Indonesia mengakibatkan emisi gas rumah kaca per harinya lebih dari yang dihasilkan seluruh wilayah di Amerika Serikat!
Data yang dilansir oleh Global Fire Emissions Database menjelaskan kalau sejak awal 2015, ada 96.937 kebakaran di negara kita yang menghasilkan 1.403 Mt (Metrik ton) gas CO2.
Kebanyakan titik api berlokasi di Sumatra Utara, Kalimantan Selatan dan Tengah, serta Papua, lokasi yang didominasi lahan gambut. Jenis tanah ini memiliki kandungan karbon yang tinggi (dan bahkan berusia ribuan tahun), menambah kandungan CO2, dan melepaskan gas methan yang 21x lebih berbahaya saat terbakar.
“Dampak terbakarnya lahan gambut terhadap pemanasan global mungkin 200 kali lebih parah dibanding kebakaran lain,” rilis Global Fire Emissions Database, seperti dikutip dari Today Online.
Asap yang semakin menyelimuti Indonesia dan negara tetangga telah menghentikan berbagai penerbangan serta kegiatan sekolah. Peneliti memperkirakan hilangnya asap di akhir Januari 2016 terkait dengan kondisi cuaca yang kering.
Semoga hujan segera datang dan membantu kita semua terbebas dari asap.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”