Mahasiswi ‘pemburu’ kucing hutan ga ditahan karena kurang bukti (alias buktinya dimakan)
Ida Tri Susanti, seorang mahasiswi yang dikutuk netizen karena mengunggah foto ‘memburu’ kucing hutan di Facebook, bisa saja lolos dari hukuman.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember, Sunandar Trigunajasa, menjelaskan bahwa bukti yang ada tidak cukup kuat untuk menjadikan Ida sebagai tersangka dalam dugaan pemburuan dan konsumsi hewan yang dilindungi. Setelah memeriksa Ida, BKSDA menahan alat bukti pisau yang diduga digunakan untuk membunuh dan memotong kucing, tapi mereka tidak bisa membuktikan dugaan itu.
“Kalau satu minggu lalu mungkin masih bisa didapati tulang atau kulitnya, ini sudah satu bulan lebih. Jadi kami kesulitan mencari bukti fisik kucingnya,” kilah Sunandar seperti yang dikutip Vivanews.
Sebelumnya, Ida mengunggah beberapa foto dirinya memamerkan kucing jenis Felis Bengalensis yang sudah tidak bernyawa di Facebook bulan September lalu. Foto tersebut sudah ia hapus dari akun Facebooknya, tapi screenshot foto-fotonya (seperti diatas) sempat menyebar di internet.
Ida juga sempat mengaku bahwa ia dan keluarganya menyantap kucing-kucing yang ada di foto. Jadi kemungkinan besar bukti-bukti kuat dari kejahatan ini sudah lama dicerna di perut Ida dan keluarganya.
Kita belum tau apakah BKSDA atau kepolisian bisa menetapkan Ida sebagai tersangka berdasarkan foto-foto yang beredar di internet. Jika terbukti bersalah, Ida bisa dihukum maksimal 5 tahun di penjara karena membunuh hewan yang dilindungi.
Sayangnya, tak lama setelah beredar berita soal Ida, di Facebook juga beredar foto dua remaja laki-laki menyembelih kucing yang dilindungi. Kali ini jelas ada foto si pelaku memegang pisau dan memegang tubuh kucing yang terlihat organ dalamnya.
Bahkan muncul juga foto-foto remaja yang memburu, mengolah, dan menyantap daging monyet.
Kelihatannya sekarang aksi memburu hewan langka atau hewan yang tak lazim dijadikan makanan lagi nge-trend. Pihak otoritas sepertinya harus lebih aktif dan serius menangani kejahatan pemburuan hewan yang dilindungi, sehingga ada efek jera bagi pelaku dan kita tidak perlu lagi melihat kesombongan manusia atas hewan-hewan di sosial media.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”