Saat negara sengsara, beberapa orang malah membuat lelucon tidak lucu tentang kabut asap di sosmed
Sepertinya anak ini memang tidak tertarik untuk keluar dari kebodohan. Foto: Kaskus
Foto pegang kertas yang bertuliskan sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani kabut asap beredar di sosial media. Mayoritas remaja menyindir dengan tema cinta, seperti ini:
Menyindir presiden yang dirasa tidak bisa mengatasi kabut asap sih boleh-boleh saja, tapi sangat tidak lucu untuk menyamakan masalah kabut asap dengan permasalahan cinta remaja, apalagi menyuruh anak SMP memegang kertas yang bertuliskan ‘Bakarlah hutan kami agar kami libur lagi’ seperti foto di atas.
Pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan telah mencemarkan udara sampai ke titik yang mematikan. Mudah sekali memang untuk berkomentar bila tidak merasakan sesaknya udara yang penuh partikel beracun. Langit di Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah, bahkan sempat mencapai level kualitas udara terburuk dengan level ISPU sebesar 2.000 – empat kali lipat lebih buruk dari udara yang dikategorikan berbahaya bagi manusia.
Pelajar yang memegang kertas ini juga sepertinya tidak merasakan harus jalan 3 km ke sekolah seperti para pelajar SMP yang tinggal di Desa Tumbang Nusa, Palangkaraya. Desa yang terpencil dari jalan besar ini dikepung kabut tebal yang membatasi jarak pandang hingga hanya mencapai 30 meter. Warga yang kebanyakan memancing ikan di sungai untuk mata pencaharian utama pun terpaksa tidak bekerja selama lebih dari sebulan dan tidak bisa menafkahi keluarganya.
Menyindir pemerintah yang tidak bisa melindungi warganya dari kabut asap memang bagus, tapi pembakaran hutan bukanlah sesuatu yang bisa dijadikan guyonan.
Mungkin ini salah satu alasan adanya kampanye ‘Kepo itu Baik’ dari Greenpeace. Mengajak warga Indonesia untuk ‘Knowing Every Particular Object’ (definisi KEPO yang kita pakai) dari pengelolaan hutan di Indonesia.
Kalau tidak ada lagi lahan yang dibakar demi kepentingan ekonomi, maka tidak ada lagi kabut asap pekat berbulan-bulan yang mematikan roda ekonomi masyarakat dan bahkan nyawa.
Kalau kita bisa bersimpati dengan saudara kita yang hidupnya menjadi sengsara karena kabut asap, kita harap tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang tidak bisa membedakan sindiran dengan kebodohan.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”