Sosialisasi HIV/AIDS di Surabaya dilarang pemerintah karena dikira “party” untuk LGBT
Sekali lagi, kepanikan pemerintah terhadap LGBT memakan korban di Indonesia. Kali ini, sebuah acara bernama ‘#GueBerani Party’ di Surabaya yang seharusnya diselenggarakan Minggu malam terpaksa dibatalkan.
Gak seperti yang dikira pemerintah, #GueBerani bukanlah pesta ekslusif untuk kaum LGBT. Acara ini sebenarnya adalah seminar untuk mengedukasi masyarakat luas tentang HIV/AIDS dan di mana mereka bisa mendapatkan test HIV.
Tapi sayangnya, karena acara ini dianggap “party” bagi kaum LGBT, kepolisian Jawa Timur mengancam untuk mencegah pelaksanaannya karena bisa bikin “gejolak di masyarakat”, sehingga memaksa panitia untuk membatalkan seminar penting ini sekaligus.
Seharusnya panitia bisa lebih bijak untuk gak pakai kata “party” yang agak provokatif. Tapi mereka ngakunya judul itu dipakai hanya untuk menarik perhatian orang untuk datang ke acara tersebut, khususnya pelaku dunia hiburan malam yang rentan terpapar dengan HIV/AIDS.
Sebagai bukti bahwa acara ini adalah seminar kesehatan, panitia juga menyatakan kalau mereka mengundang pihak dari Departemen Kesehatan dan Komisi HIV/AIDS di Surabaya.
Acara ini bahkan mendapatkan support dari pemerintah langsung.“Kampanye tes HIV biasa, program Kementerian Kesehatan. Sudah lama diadakan di Surabaya, di Jakarta juga,” kata Dede Oetomo, pendiri komunitas GAYa Nusantara, seperti dikutip Tempo.
Tapi bagaimanapun argumennya, acara ini tetap dibatalkan, dan dikonfirmasi sendiri oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo:
Good job Pak Soekarwo, anda berhasil mencegah masyarakat anda mendapatkan edukasi penting tentang HIV/AIDS.
BTW, tau gak kalo Surabaya memiliki pasien HIV/AIDS terbanyak di Jawa Timur?
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018“Ngapa lu loncat lontong!”