Polisi Jakarta bongkar praktek eksploitasi anak, Menteri Yohanna siapkan hukuman berat bagi pelaku

Warga ibukota pasti udah sering dengar tentang eksploitasi anak jalanan, tapi tetap aja sepertinya jumlah anak jalanan gak kudu berkurang.

Nah, semoga pemerintah bisa bangun setelah penemuan baru ini. Polres Metro Jakarta Selatan baru-baru ini berhasil membongkar praktek eksploitasi terhadap anak yang dipaksa mengemis di jalanan Blok M, Jakarta Selatan, dan juga bayi yang dicekokin obat penenang dengan dosis tinggi.

Kasus ini mendapatkan perhatian dari Presiden Jokowi yang langsung mengerahkan Menteri Pemberdaaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohanna Yembise, untuk mengawasinya.

Kemarin Yohanna melihat langsung kondisi bayi berusia 6 bulan dan dua anak korban perdagangan dan eksploitasi anak di Rumah Aman Anak di Bambu Apus, Jakarta.

Dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan kemarin Menteri Yohanna juga bilang kalau penindakan terhadap eksploitasi anak ini memang belum dianggap serius selama ini.

“Banyak kepolisian menganggap isu perempuan dan anak ini biasa saja. Tapi dengan terbongkarnya kasus ini menjadi bukti nyata bagi polisi bahwa permasalahan ini memang serius,” kata Yohanna seperti dikutip CNN Indonesia.

Tapi menurut Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat, menangani perkara perdagangan dan eksploitasi anak ini gak semudah yang dikira.

“Penanganan perkara seolah-olah gampang karena di sekitar kita. Tapi ternyata tidak semudah itu karena kami harus buktikan benar atau tidak orang tuanya yang melakukan eksploitasi,” jelas Wahyu.

Polres Jakarta Selatan kini sudah menetapkan empat tersangka yang terlibat dengan sindikat perdagangan dan eksploitasi anak di daerah Blok M Jakarta Selatan. Menteri Yohanna juga sedang menyiapkan jeratan pasal yang menjamin hukuman berat bagi yang terbukti bersalah.