Waspada diskon abal-abalan saat belanja selama Ramadan dan Lebaran: YLKI

Diskon, diskon, diskon. Siapa coba yang gak tertarik lihat potongan harga yang besar? Apalagi menjelang lebaran gini, banyak banget penjual di mall atau pusat perbelanjaan obral barang sampai harganya tuh bisa sepertiga harga awal. Tapi kamu tau gak harga awalnya berapa?

“Ini yang harus kita lihat, jelang hari raya sudah dan pasti banyak yang dipakai produsen atau penjual dalam menawarkan produknya dengan harga murah. Tapi itu relatif, tak ada masalah. Selama ini, yang kita tak pernah tahu harga awalnya sebelum dan sesudah potongan,” kata Ketua Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sularsih, seperti dikutip Merdeka.

Sularsih mengingatkan kita kalau konsumen tuh punya hak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan detil mengenai barang yang akan dibeli. Ini diatur undang-undang pelindungan konsumen lho, jadinya jelas kalau penjual punya kewajiban untuk transparan soal diskon.

“Sejauh ini penjual harus memberikan informasi yang rinci, detail, contohnya. Kalau di mal di depan toko ditulis barang apa saja yang mendapat diskon, berapa besar prosentase besaran diskon, dan display yang benar pada setiap item,” jelas Sularsih.

Undang-undang No 8 Tahun 1999 soal perlindungan konsumen bahkan jelas menuliskan kalau penjual tuh gak boleh menaikkan harga barang sebelum melakukan obral (pasal 11).

Nah, ini nih, paling males emang kalau ternyata angka diskonnya aja yang gede – sampai 90% segala – padahal pengurangan harganya gak seberapa.

Kita sebagai konsumen juga perlu hati-hati saat belanja online, gan! Kan sering banget tuh kita lihat diskon spektakuler di online shop, jangan sampai kita ketipu sama penjual ‘katrok’ yang merusak kesenangan belanja (lebaran) kita dengan diskon palsunya.