Indonesia temasuk negara yang gak ramah untuk pengungsi: Laporan Amnesty International

Orang Indonesia terkenal di dunia sebagai orang-orang yang hangat dan ramah, tapi sepertinya keramahaan itu gak berlaku untuk pengungsi yang datang kesini.

Ini berdasarkan laporan “Refugee Welcome Index” terbaru oleh Amnesty International. Menurut laporan itu, yang mengsurvey lebih dari 27.000 orang di 27 negara, Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah dalam hal ketersediaan warganya untuk membiarkan pengungsi tinggal di kota, lingkungan, dan rumah mereka.

Ketika ditanya apakah mereka bersedia menerima pengungsi di rumah mereka, hanya 1% dari orang Indonesia menyatakan mau menerima. (Sebagai perbandingan, 46% dari responden Cina dan 29% dari responden Inggris mengatakan mereka bersedia menerima pengungsi di rumah mereka.)

Namun, ketika ditanya apakah pengungsi perang atau penganiayaan diperbolehkan masuk ke Indonesia, 72% dari responden Indonesia setuju. Dan ketika ditanya apakah pemerintah harus membantu pengungsi dari korban perang atau penganiayaan, 70% responden Indonesia mengatakan pemerintah udah seharusnya membantu mereka.

Indonesia, yang memiliki 32 poin dalam “Refugee Welcome Index”, masih jauh lebih baik dibandingkan Rusia yang hanya memiliki 18 poin di indeks ini.

Negara yang menduduki peringkat atas dari indeks adalah Cina, Jerman dan Inggris.

Amnesty mencatat bahwa secara global, “sebagian besar orang (80%) akan menyambut pengungsi dengan tangan terbuka” dan dari keseluruhan, indeks “menunjukkan orang bersedia untuk bersusah payah demi menyambut pengungsi. Hal ini juga menunjukkan politik retorika anti-pengungsi berbeda dengan opini publik.”

Banyak pengungsi dari seluruh Asia dan Timur Tengah melewati Indonesia dalam perjalanan mereka ke Australia atau negara lain yang diharapkan akan menawarkan kehidupan yang lebih baik. Banyak dari terjebak di Indonesia selama bertahun-tahun sementara Komisi Tinggi untuk Pengungsi dari PBB terus bekerja untuk menentukan status dan nasib mereka.