Setelah pertemuan dengan KPAI, Awkarin berjanji akun sosmednya bakal lebih memberikan dampak positif

Selebgram Karin Novilda atau Awkarin menjadi kontroversial karena konten Instagramnya yang sering diisi dengan post tentang gaya hidup yang glamor dan bebas. Dia juga sempat bikin heboh karena video yang menangisi hubungan dengan mantan pacarnya.

Awkarin semakin menjadi sorotan publik ketika dilaporkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ke Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) karena konten Instagramnya yang dinilai bisa memberikan dampak buruk terhadap anak-anak Indonesia. Awkarin dilaporkan oleh KPAI serta selebgram lainnya, seperti Anya Geraldine.

Jumat kemarin Awkarin memenuhi panggilan KPAI untuk berdiskusi mengenai keluhan para orang tua, sisi hukum dan moralitas mengenai aktifitas sosmednya.

Menurut kami Awkarin dan Anya, dua wanita dewasa yang punya hak untuk beraktifitas sesuka mereka di dunia maya, gak menampilkan unsur pornografi ataupun menyalahi terms of use platform sosial media. Tapi KPAI berpendapat berbeda.

“Kontennya itu di samping kepentingan hiburan, juga harus memiliki dimensi edukasi. Tapi konten yang diunggah itu lebih banyak unsur negatif yang mengganggu proses tumbuh kembang anak, karena hak dasar anak itu harus tumbuh dan berkembang dengan baik, dan akan diberikan informasi yang baik sesuai tumbuh kembangnya,” jelas Asrorun Niam, ketua KPAI, dikutip dari Detik.

Sejak kapan selebgram seperti Awkarin “harus” menampilkan unsur-unsur mendidik dalam sosial media mereka? Apakah kita sebagai dewasa yang memiliki akun sosmed juga harus post konten edukatif juga?

Duh, sebenarnya yang gak suka sama Awkarin dll kan gak harus mengkonsumsi konten sosial media mereka. Akan lebih baik dan efektif kalau orang tua yang gak mau anaknya ikut-ikutan jadi Awkarin memantau sendiri penggunaan sosial media anak mereka.