Dikira Muslim, rumah pengungsi asal Iran jadi sasaran kebrutalan Islamofobia di AS
Sejak menetap di Amerika Serikat tujuh tahun lalu, Pengungsi Iran, Hasel Afshar mungkin pernah mendapat perlakuan rasis dari beberapa orang.
Namun ia gak pernah menyangka kalau sikap Islamofobia bakal berkembang sejauh ini. Terlebih setelah terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru Amerika Serikat.
“Kalau aku masih melihat kamu bulan depan. Aku akan menembak dan membakar rumahmu,” begitu bunyi secarik kertas yang sengaja ditinggalkan oleh pelaku vandalisme di kediaman Hasel di Troutdale, Oregon.
Usai membacanya, Hasel pun langsung ketakutan. Apalagi saat melihat pintu rumah yang hancur dihajar kapak serta coretan-coretan besar di dinding dan perabot rumah tangga yang bertuliskan ‘teroris,’ ‘muslim,’ dan ‘mati.’
āBagian lucunya adalah, aku bukanlah seorang Muslim.” ungkap Hasel seperti dikutip dari Independent.
Ya, meski berasal dari Iran, Hasel adalah penganut Baha’i, sebuah kepercayaan yang lahir pada 19 abad lalu di Persia.
Baca juga:
- Beredar Pamflet “Beer Party supported by Allah SWT”. Yang bikin ternyata santri
Menanggapi ancaman tersebut, pihak berwajib langsung melakukan investigasi.
Sementara Hasel Afshar, mengaku mulai terpikir untuk meninggalkan negara tersebut. Terlebih setelah belum lama ini seseorang nekat menodongkan pistol kepada dirinya.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018āNgapa lu loncat lontong!ā