Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air hampir tabrakan di bandara Soekarno-Hatta

Terjadi runway incursion alias insiden landasan pacu di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng kemarin. Pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air hampir saja bertabrakan.

Dalam komunikasi antara tower bandara dan dua pesawat, tower mempersilahkan pesawat Garuda Indonesia untuk mendarat padahal sebelumnya petugas telah menyuruh pesawat Sriwijaya Air untuk bersiap lepas landas dari landasan pacu yang sama.

Untungnya, kekeliruan tersebut disadari. Pesawat Garuda lantas diinstruksikan untuk jangan mendarat dulu karena masih ada pesawat di bawah.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegur keras semua pihak terkait.

“Petugas navigasi dan pilot harus selalu waspada dan menaati SOP pendaratan (landing) dan penerbangan (take off). Keduanya harus selalu bekerjasama dengan baik untuk keselamatan penerbangan,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso, dikutip dari Detik.

Komisioner Ombudsman RI yang juga mantan Anggota Komisi V (bidang perhubungan) dan mantan Ketua Kaukus Penerbangan DPR Alvin Lie ikut berkomentar.

“Kemungkinan faktor utamanya adalah ketidakjelasan komunikasi. Bisa karena frekuensi radio terlalu padat, atau adanya gangguan splatter masuk frekuensi. Bisa juga karena pengucapan atau pemahaman yang kurang jelas. Bisa juga karena fatigue akibat beban kerja melebihi normal. Baik pada sisi ATC maupun pilot,” kata dia.

Baca juga:

• Syarat terbang ke Indonesia, pramugari ‘maskapai bikini’ VietJet wajib kenakan pakaian sopan
• Cerita pria yang ditagih parkir Rp 9 juta saat keluarkan mobilnya dari sebuah mall di Jakarta

“Yang pasti kejadian di sisi udara sudah terlalu sering. Sudah masuk kategori Siaga Merah. Perlu perhatian dan tindakan korektif khusus. Jangan menunggu sampai terjadi musibah baru tergopoh-gopoh.”

Untung aja dua pesawat itu gak jadi tabrakan ya. Semoga gak akan terjadi lagi hal-hal semacam ini di masa depan.