Warung lesehan di Yogyakarta patok harga kelewat mahal, Sri Sultan Hamengkubuwono X geram

Warung lesehan ‘Intan’ di Jalan Malioboro, Yogyakarta, hingga saat ini masih tutup.

Ketika kami datang ke lokasi,  sebuah papan bertuliskan ‘Lesehan Intan ditutup karena pelanggaran harga’ nampak masih terpaku di lokasi.

Keberadaan papan itu seolah jadi peringatan bagi para pengusaha lesehan lain agar tak ikut-ikutan ‘memeras’ pengunjung dengan harga yang tidak wajar.

Penampakan lesehan Intan yang ditutup paksa (Foto: Batok.co)

Kalau kamu belum tau, peristiwa penutupan warung lesehan Intan bermula dari keluhan seorang pengunjung terkait harga yang kelewat mahal.

Unit Pelaksanaan Teknis kawasa Malioboro yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi warung lesehan Intan. Mereka kemudian memberikan sanksi setelah warungnya terbukti melakukan pelanggaran harga.

Singkat cerita, gak cuma viral di dunia maya, berita aksi nakal pengusaha lesehan ini pun sampai ke telinga Gubernur DIY,  Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Sultan mengaku geram dan khawatir kalau kenakalan ini akan berdampak buruk bagi citra Yogyakarta sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia.

“Kalau model-model yang menaikkan harga seperti itu, memang harus ditertibkan dari sekarang. Karena sudah tidak model lagi seperti itu,” ucap Sri Sultan Hamengkubuwono X, seperti dikutip dari Detik.

Setuju banget dengan apa yang dibilang oleh Sultan. Semoga kedepannya nama baik Yogyakarta bisa tetap terjaga.

Dan buat teman-teman Batok yang tertarik santap malam lesehan di kawasan Malioboro,  jangan gengsi untuk tanya harga dulu ya sebelum memesan makanan.

Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.