Majalah Charlie Hebdo kembali olok Islam, cover kartun teror Barcelona nya banyak dikritik
Majalah satir Prancis, Charlie Hebdo kembali menuai kontroversi.
Banyak yang menilai kalau kartun di cover terbaru Charlie Hebdo soal serangan teror Barcelona, Spanyol pada 18 Agustus lalu, mengobarkan Islamofobia.
Kartun yang sempat trending di jagat Twitter Prancis menggambarkan dua orang tewas terbaring setelah ditabrak mobil, dengan tulisanĀ “Islam: Agama perdamaian, selalu.”
On l'attendait, la voici: une autre petite couv de Charlie Hebdo pour inciter a la haine anti-musulman.ne.s… #Nausee pic.twitter.com/5havDBbam3
— Philippe MarliĆØre (@PhMarliere) August 22, 2017
(Terjemahan tweet: Sudah tertebak. Cover anti Muslim Charlie Hebdo lainnya untuk memicu sentimen anti Muslim)
The latest Charlie Hebdo cover is worse than the worst of anti Irish racism in the UK media following Provo attacks.
— Mark Malone (@soundmigration) August 23, 2017
(Terjemahan: Cover Charlie Hebdo terbaru lebih buruk dari rasisme anti orang Irlandia di UK pasca serangan Provo)
la France aka le pays ou tu peux tenir des propos racistes/sexistes/islamophobes/homophobes du moment que tu prƓnes la "libertƩ d'expression
— steevy (@Beninoise229_) August 23, 2017
(Terjemahan: Siapa sekarang yang akan melindungi Charlie Hebdo?)
(Prancis adalah negara dimana Anda bisa bebas berlaku rasis, seksis, islamofobia, komentar homofobia, asalkan Anda menjunjung tinggi ‘kebebasan berekspresi’)
Anggota parlemen Prancis dari kalangan sosialis sekaligus mantan menteri, Stephane Le Foll bahkan menganggapnya sangat berbahaya.
“Saat kau menjadi seorang jurnalis kau harus berlatih untuk menahan diri dalam mengasosiasikan hal-hal ini karena bisa diikuti oleh orang lain,” kata dia dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, editor majalah Charlie Hebdo, Laurent “Riss” Sourisseau mengatakan bahwa para ahli dan pembuat kebijakan cenderung enggan membahas soal peran agama dalam terorisme.
“Semua debat dan pertanyaan tentang peran agama, khususnya Islam dalam serangan teror ini, telah benar-benar menghilang,” kata dia.
Baca juga:
Charlie Hebdo sebenarnya “hobi” mengejek semua agama dan tokoh-tokohnya. Namun memang, penggambaran kartun Nabi Muhammad nya pada 2015 lalu mengundang banyak kemarahan dari sebagian Muslim dunia. Kantornya diserang dua ekstrimis pria bersenjata sehingga menewaskan 12 orang termasuk banyak kartunis andalannya.
Ratusan ribu orang kemudian berdemonstrasi di jalanan Prancis, menyerukan slogan “Je suis Charlie” (“Aku Charlie”) sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan berekspresi.
Well, kebebasan berekspresi tentu harus dilindungi. Tak ada yang pantas mati karena menyampaikan pendapatnya.
Tapi pantaskah mencap buruk sebuah agama yang dianut 1,5 miliar orang di seluruh dunia hanya karena kelakuan segelintir diantaranya?
Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018āNgapa lu loncat lontong!ā