Rambut ketipisan, seorang polisi diduga mengamuk ke tukang cukur sampai menembakan pistolnya ke udara

Seorang polisi di Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung dikabarkan mengamuk kepada tukang cukur karena merasa rambutnya dipotong terlalu tipis, Sabtu lalu.

“Yang bersangkutan marah dan memukul kaca di depan kios saya,” kata si tukang cukur dikutip dari Tribunnews.

Tukang cukur mengaku kalau dia ditampar. Dan saat dia lari dan dikejar keluar kios, polisi tadi kembali masuk untuk mengambil pisau cukur dan menyusulnya. Bahkan sempat mencabut patok bambu dan memukul kakinya dengan itu.

Polisi berpangkat brigadir berinisial ER dikatakan juga sempat pulang ke rumah mertuanya dan kembali lagi ke lokasi kejadian sambil membawa pistol.

Dia mengarahkan pistolnya ke arah tukang cukur dan menembakkannya beberapa kali ke udara hingga akhirnya mendapat perlawanan dari warga yang sekitar geram.

Polisi tersebut kini tengah diperiksa.

“Kami sudah menerima laporannya. Polda langsung yang menangani,” kata Kapolsek Sukoharjo (Lampung), dikutip dari Tribunnews.

Sedangkan si tukang cukur sejak insiden itu belum membuka usahanya kembali.

Ketua Komisi I DPRD Pringsewu, Anton Subagiyo ikut berkomentar, meminta agar pihak berwenang tidak pandang bulu dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.

“Ini penting menjaga kewibawaan Polri sebagai fungsi lembaga pengayom dan melayani masyarakat. Sebab, tambah dia, penggunaan senjata api itu ada standar operasional prosesurnya (SOP),” kata dia dikutip dari Tribunnews.

Hmm, kalau polisi tadi memang seperti pengakuan si tukang cukur, benarkah dia mengamuk cuma karena salah potong rambut atau ada faktor lain yang harus menjadi bahan introspeksi pihak kepolisian?

Jangan sampai kejadian yang jauh dari humanis ini berulang dan semakin mencoreng citra baik Polri sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.

Batok.co: Ragam cerita seru dari duniamu. Terkini dan terabsurd dari seluruh penjuru planet.