Cerita The Dissland dikatai “f**k Bali” dan mobilnya dilempari saat manggung di Malang

Menurut JRX SID dan The Dissland, sekelompok anak muda tersebut balas dendam atas apa yang terjadi di Twice Bar, Bali.

April 18, 2018
3994 Views
The Dissland. Foto: Instagram.com/the_dissland
The Dissland. Foto: Instagram.com/the_dissland

Pesta band punk rock asal Bali, The Dissland bareng fansnya saat melakoni ‘Kebal Asmara mini tour 2018’ di Malang dan Surabaya kabarnya jadi kurang asyik gara-gara ulah sekelompok perusuh.

Manggung di Malang baru-baru ini, sekelompok anak muda meneriakan “f**k Bali” dan bikin The Dissland naik darah. Sang vokalis, Made Ardha pun sampai menantang mereka untuk duel satu lawan satu di atas panggung untuk menyelesaikan masalah secara “jantan.”

Tapi tak ada yang berani menjawab tantangan Ardha. Mereka lebih memilih melempari mobil yang ditumpangi The Dissland usai acara hingga kacanya pecah. Menurut The Dissland, orang-orang itu balas dendam atas apa yang terjadi di acara amal untuk vokalis Criminal Asshole di Twice Bar, Bali.

Waktu itu ada penonton yang dikeluarkan oleh sekuriti karena dianggap onar. Masih rusuh, warga sekitar lalu menghajarnya karena dianggap mengganggu.

Entah kenapa saat di Malang The Dissland tiba-tiba dituduh sebagai otak dibaliknya. Sentimen menjurus SARA terhadap The Dissland pun timbul dan menghasut sebagian penonton lain.

“Ini bukan masalah tentang Bali, Jawa, Sumatra dan dari mana pun kalian berasal. Ini masalah beberapa orang yang mengatakan diri anak punk yang menghasut kawan-kawannya untuk berbuat rusuh,” tulis The Dissland di media sosialnya.

“Punk atau tidak, kita adalah manusia yang seharusnya bisa menyelesaikan masalah dengan berdiskusi,” tegas mereka.

Silahkan di baca dan di pahami. Sejujurn kami sedikitpun tidak ingin utk membesar besarkan masalah ini. Kami tidak ingin masalah ini melebar kemana mana. Ini bukan masalah tentang Bali,Jawa Sumatra dan dari manapun kalian berasal. Ini masalah beberapa orang yg mengatakan diri anak Punk yg menghasut kawan2nya utk berbuat rusuh. Kejadian seperti ini sudah terjadi berulangkali,berpenampilan layaknya Punk tapi selalu membuat rusuh dan tidak pernah membeli tiket di setiap acara musik yg di buat oleh kawan2 di komunitas. PUNK atau TIDAK, Kita adalah manusia yg seharusnya bisa menyelesaikan masalah dengan berdiskusi. Awalnya dari Twice, kalo tidak salah itu acara charity utk jayak vocalis criminal asshole yg pada saat itu mengalami patah tulang pada kaki. The Dissland main waktu itu, kami bergembira bernyanyi bersama. Nah tiba2 salah satu orang di tarik sama sekuriti karena di anggap membuat rusuh dan Di bawa keluar Twice. Nah di sana rusuh jadinya. Ga tau siapa yg salah, orang2 di Banjar merasa terganggu lalu keluar langsung hajar anak jalanan itu. Kami tidak tau persis apa yg terjadi di luar Twice pada saat itu. Sewaktu the Dissland tour di malang tgl 14 april 2018. the Dissland di tuduh melapor ke pecalang utk mukulin anak jalanan itu. (Lucu) kami terlihat seperti anak SD yg melaporkan teman sebangkunya menyontek. ( Bu guru ada yg nyontek) Mereka teriak2 ga terima, Acungkan jari tengah berteriak fuck Bali fuck Bali! Vocalis kami @madeardhacandra sudah tantang mereka naik satu2 ke panggung dan pilih salah satu orang dari kami utk berkelahi di atas panggung. Siapa yg Kalah/menang semuanya clear, dan tidak ada masalah lagi. Mereka malah diam. Kamipun melanjutkan utk bernyanyi. Di lagu ke tiga kami melihat salah satu crew kami di pukul hidungnya sampai keluar darah. Di sana kami tidak terima dan menantang mereka kembali! Mereka malah ngajakin teman2 mereka keluar rame2 dan melempar kaca mobil yg kami sewa. Kejadian ini sangat kami sayangkan. Kami datang utk pertemanan Bukan sok gagah menunjukan diri yg paling Punk. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran utk kita semua supaya tidak mudah terhasut dengan omongan2 yg belum kita ketahui kebenarannya.

A post shared by THEDISSLANDofficial (@the_dissland) on

Motor Superman Is Dead (SID), JRX sekaligus pemilik Twice Bar berkomentar mengenai hal ini. Baginya sekelompok berandalan tadi tak ubahnya seperti anak-anak manja sok ngepunk.

Baca juga:

“Bukan cuma kalian yang punya masalah di dunia ini, cuk! Kalian cuma sekumpulan anak manja yang merasa masalah kalian lah yang paling berat di dunia. Memalukan,” tulis dia di media sosial.

Diluar benar tidaknya klaim The Dissland dan JRX SID, konser musik punk seharusnya memang menyatukan, menjadi sarana melawan penindasan. Bukan malah ajang cari masalah, gagah-gagahan tanpa alasan dan merusak mood orang. Itu poser namanya.

Kami jadi ingat isu serupa yang pernah menimpa SID. JRX sempat dikabarkan punya tato tulisan “F**k Java” bertahun-tahun lalu. Tak pernah terbukti, malahan SID menjelma jadi salah satu band terbesar di negeri ini dengan berbagai hits, seperti yang nasionalis dan pro keberagaman macam “Jadilah Legenda.”

Baca juga:


Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26560 views
Viral
0 shares26560 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7340 views
Viral
0 shares7340 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

“Ngapa lu loncat lontong!”