Mahasiswi Swedia “bajak” pesawat demi cegah deportasi pengungsi Afghanistan

Banyak orang dari negara-negara yang dilanda perang mengungsi menuju Eropa demi hidup yang lebih baik. Ada yang beruntung dapat suaka, tapi ada pula yang harus dideportasi pulang ke negara asalnya.

Ada seorang pengungsi Afghanistan dideportasi dari Swedia. Dia hendak dipulangkan dengan pesawat belum lama ini.

Tapi berkat mahasiswi bernama Elin Ersson (21) hal itu batal dilakukan, atau setidaknya tertunda.

Sebelumnya Elin Ersson dan temannya mendengar kabar soal pengungsi, Elin lalu membeli tiket pesawat menuju Turki dari bandara Gothenburg yang ditumpangi pengungsi tadi. Di dalam pesawat Elin beraksi.

“Aku melakukan apa yang aku bisa untuk menyelamatkan hidup seseorang. Selama seseorang berdiri, pilot tidak bisa lepas landas. Aku hanya ingin menghentikan deportasi lalu aku akan mentaati semua peraturan di sini. Semua ini legal dan aku tidak berbuat kejahatan,” kata dia.

Perjuangannya penuh air mata, seperti terlihat dalam video viral yang di-live stream nya sendiri ke Facebook:

Respon yang didapat Elin dari penumpang lain beragam. Ada yang kesal, tapi banyak juga yang bersimpati.

Seorang penumpang yang marah karena merasa penerbangannya terganggu berusaha merebut telepon genggam yang dipakai merekam video tapi Elin tidak peduli.

“Mana yang lebih penting, sebuah nyawa atau waktumu? … Aku ingin dia (pengungsi) dikeluarkan dari pesawat karena dia tidak aman di Afghanistan. Aku berusaha mengubah peraturan di negaraku, aku tidak menyukainya. Itu tidak benar mengirim orang ke neraka, ” kata Elin.

Perjuangan Elin berbuah hasil. Akhirnya si pengungsi diturunkan dari pesawat. Para penumpang pun bertepuk tangan.

Elin Ersson telah setahun ini menjadi sukarelawan untuk membantu para pengungsi pencari suaka di Swedia.

Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.