Album kedua Honne dipengaruhi hip-hop? (Wawancara)
Beberapa tahun terakhir duo elektronik R&B, Honne begitu digemari muda-mudi urban ibukota. Dua kali datang ke Jakarta, panggung Andy Clutterbuck dan James Hatcher selalu penuh. Selalu âpackedâ meminjam kata orang-orang.
Kedatangan pertama Honne tercatat di gelaran Music Gallery 2017 silam. Sekitar 4000 orang berkaraoke massal di Kuningan City Ballroom, mengikuti lantunan sejumlah hits Honne. Maklum, lagu-lagu mereka, selain nyaman untuk rileks juga mudah dinyanyikan.
Sebut saja âSomeone That Loves Youâ, âGood Togetherâ, â3AMâ, hingga tentu saja hits âWarm On A Cold Nightâ.
Tahun ini mereka kembali. Kali ini di festival musik tahunan We The Fest. Manggung di panggung utama, WTF Stage pada hari kedua, Sabtu, 21 Juli 2018, Honne menghibur crowd dengan jumlah lebih besar dari konser pertama mereka di tahun sebelumnya. Setidaknya kali ini mencapai puluhan ribu orang.
âJakarta, kami senang bisa ke sini lagi,â ujar Andy, frontman duo ini. Tampil dengan set full-band dengan tambahan satu pemain synth, satu drummer, dan satu penyanyi latar, Honne kembali menyihir crowd ibukota dengan deretan hits mereka.
Kali ini dalam rangka promosi album kedua, setlist yang dibawakan pun jelas berbeda dari konser sebelumnya di Music Gallery 2017 lalu. Andy dan James kini punya amunisi baru seperti âDay 1â, âMe & Youâ, âI Got Youâ, hingga âFeels So Goodâ.
âIni untuk pertama kalinya kami membawakan lagu-lagu dari album selanjutnya di Jakarta,â bocor James saat Batok.co bertemu mereka langsung di backstage beberapa jam sebelum Honne naik panggung.
Ya, 24 Agustus ini Honne berencana merilis sophomore album mereka bertajuk âLove Me/ Love Me Notâ. Lima puluh persen materi dalam album ini dibawakan saat penampilan di We the Fest tengah bulan lalu. Dan dalam sebuah obrolan hangat, Batok.co pun mendapat bocoran seperti apa album kedua duo ini.
Ah, sayangnya waktu yang diberikan pihak penyelenggara sangat singkat, sehingga hanya sebuah foto wefie saja yang berhasil kami rekam. Oh iya, tentunya dengan sebuah petikan obrolan nggak sampai lima menit dengan Andy dan James di bawah ini.
Andy (A) : Sepertinya kita pernah bertemu?
Batok (B) : Ya, tahun lalu ketika kalian konser pertama di Jakarta. Saya mewawancara kalian juga.
A : Ah, sudah kuduga. Nice to see you again!
B : Mari kita mulai wawancara singkat ini. Mungkin tidak sampai lima menit.
A : Take your time!
B : Ini sudah kedatangan kalian kedua ke Jakarta. Selain crowd apalagi yang membuat kalian terkesan akan kota ini?
A : Ya, ini kedatangan kedua kami. Semua orang (di sini) tampak sangat ramah, seperti ketika kami bertemu pertama kalinya, setiap orang selalu tersenyum dan seperti selalu membuat kami nyaman.
B : Selain orang-orangnya?
James (J) : Saya senang semuanya. Oh, dan tentu saja cuaca di sini. Kami datang kali ini cuacanya terasa sangat hangat. Terakhir kali kami merasakannya di Perancis sebulan lalu.
A : Crowd sih, yang tetap tidak bisa saya lupakan dari kedatangan kami terakhir ke sini. Mereka seperti benyanyi dengan sangat kencang saat kami di panggung. Ini jarang kami temui di negara lain.
B : Juga rasa hangat di malam hari (‘warm on the cold night’)
A : Hahaha
J : Hahaha. Tentu kalo yang itu
B : Oia, kalian akan bersiap merilis album kedua kalian, ‘Love Me/ Love Me Not’. Kasih tahu kepada kami, apa hal yang membuat kami harus dengerin album kedua kalian?
A : Apa ya⌠hahaha⌠banyak hal yang belum kami lakukan di album pertama, dan di album ini kami merasa seperti melangkah lebih jauh, mengalami berbagai hal terutama dalam pembuatan music, penulisan lirik, hingga berkolaborasi dengan sejumlah musisi
J : Ya, couldnât agree more.
B : Ada kolaborasi istimewa di album ini?
A : Ya, kami melakukannya dengan beberapa musisi
B : Kolaborasi mana yang paling kamu rekomendasikan?
A : Salah satunya yang akan rilis beberapa hari ke depan, ada satu lagu berjudul âFeels So Goodâ, kami mengerjakannya dengan seorang gadis bernama Anna Lotterud, atau yang biasa dikenal dengan Anna of the North. Dia berasal dari Norwegia.
J : Kami juga merilis sebuah lagu dengan seorang artis sekaligus produser musik, Nana Rogues yang turut menjadi co-writer di lagu ‘Passion Fruit’ milik Drake.
B : Wow! âPassion Fruitâ! Bakal ada warna sound seperti musiknya Drake dong nantinya?
J: Oh tidak. Saya memang menyenangi musiknya. Tapi kami tidak sampai menjadikannya pengaruh untuk album kami selanjutnya.
B : Tapi, dengar-dengar di album terbaru, musik kalian bakal bercampur dengan rap dan hip-hop?
A : Ya, kami memang mendapat pengaruh dari dunia hip-hop. Seperti drum, ketukan drum-machine pada hip-hop, bakal sangat terasa di album ini. Jadi secara beats, kami sangat berbeda dari album sebelumnya.
B : Oke. Terakhir, kami dengar album selanjutnya bakal berkonsep dua sisi dalam hati, sisi terang dan sisi gelap. Bisa dijelaskan nggak maksud konsep ini?
A : Ya, konsep ini adalah yang selalu kita temui, bahkan di dalam kepala kita. Konsep inilah yang terus kami explore di album kedua, bahkan hingga lagu terakhir selesai, âI Got You/ Forget Me Notâ, hingga liriknya seperti pada âLove Me/ Love Me Notâ, akan muncul sepasang lagu dengan tema berlawanan.
B : Juga untuk âDay 1â dan âSometimesâ?
J : Ya, dua lagu itu juga. Jadi seperti dua lagu kami rilis setiap bulannya.
Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.
You may be interested
Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Batok.co - Nov 30, 2018Selamat jalan Stephen Hillenburg.
Netizen heboh, kaki burung hantu ternyata jenjang banget
Batok.co - Nov 29, 2018WOW!
Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Batok.co - Nov 29, 2018âNgapa lu loncat lontong!â