Hodgepodge Superfest 2018 yang diselamatkan All Time Low dan The Libertines | REVIEW

September 7, 2018
1742 Views
Jack Barakat ‘All Time Low’ di Hodgepodge Superfest (Foto: Java Festival Production)

Datang ke Hodgepodge Superfest 2018 di Allianz Ecopark Ancol memang butuh tekad yang bulat.

Selain lokasinya yang jauh dari pusat kota Jakarta, venue Allianz Ecopark sendiri agak kurang ramah transportasi publik, mengingat kamu harus berjalan kaki lagi ke dalam sesampainya di komplek Ancol untuk mencapai venue.

Memang venue ini sudah jadi langganan sejumlah konser dan festival musik kelas Internasional. Sebut saja gelaran tahunan Hammersonic Festival, pesta music EDM SHVR Ground, konser Liam Gallagher Januari lalu, sampai konser Judas Priest Desember mendatang dipastikan menggunakan Allianz Ecopark ini.

Meski begitu, jika kamu bukanlah penggemar The Libertines dan All Time Low garis keras rasanya akan berpikir dua kali untuk datang ke sini. Pun jika kamu termasuk yang ingin datang, rasanya kendaraan pribadi beroda empat atau menebeng teman adalah pilihan terbaik untuk datang ke festival ini.

Java Festival Production (Java Fest Pro) selaku promotor bersama Super Music sebenarnya sudah mengerjakan festival ini dengan konsep yang apik, kemasan unik, dan eksekusi selayaknya festival musik yang dikerjakan Java Fest Pro.

Konsep multi-genre dalam dan luar negeri yang mereka tawarkan kepada para penikmat musik dengan genre beragam patut diacungi jempol. Sayangnya line up internasional yang ditampilkan banyak yang mungkin kurang dikenal.

Alhasil, festival yang berisi empat panggung ini masih terlihat longgar di sana-sini. Bahkan cenderung sepi.

Tak ada gading yang tak retak. Di luar itu semua, Hodgepodge Superfest 2018 yang digelar pada 1 dan 2 September lalu juga meninggalkan sejumlah penampilan berkesan.

Berikut para penampil yang jadi sorotan Batok.co di sana:

1. The Libertines

Kuartet garage rock Inggris era 2000-an ini adalah yang paling ditunggu di hari pertama Hodgepodge Superfest. Jelas, mereka sedang tidak mengagendakan tur apapun di Asia Tenggara, namun Java Fest Pro bersama Supermusic bernyali menarik mereka langsung dari London.

Gayung bersambut, ini terlihat dari bagaimana langsung penuhnya Supermusic Stage beberapa menit sebelum Pete Doherty cs naik ke atas panggung.

Baru menampakan diri, sang gitaris, Carl Barat langsung melempar payung ke arah barisan depan penonton. Maklum, hujan saat itu turun dengan gerimis malu-malu saat The Libertines menyapa penggemar mereka.

Total 16 lagu dibawakan The Libertines dengan tentu aksi bromance Pete Doherty dan gitaris-vokalis Carl Barat menyanyikan lagu-lagu andalan ā€œCanā€™t Stand Me Nowā€, ā€œWhat Katie Didā€, ā€œMusic When The Lights Go Outā€, hingga ā€œTime For Heroesā€ pun tuntas dibawakan.

2. All Time Low

Lima tahun absen, All Time Low akhirnya kembali ke Jakarta di Supermusic Stage. Hodgepodge Superfest 2018 Kuartet Alex, Zack, Jack dan Rian ini sukses menggebrak hari kedua lewat performa yang menghibur hati Hustlers (sebutan fans All Time Low) yang kecewa akibat pembatalan konser mereka tahun lalu.

All Time Low di Hodgepodge Superfest.

Dengan tiga buah encore, All Time Low tampil enerjik dengan lagu ā€œDamned If I Do Ya (Damned If I Don’t)ā€. Tukar interaksi kerap terjadi antara Jack, Alex dan fans yang memenuhi lapangan utama Allianz Ecopark. Layaknya konser All Time Low di negara lain, sejumlah bra pun melayang indah ke atas panggung sebagai bentuk kasih Hustlers.

ā€œMaaf, butuh lima tahun buat kembali ke sini. We love you guys, tapi please, salahkan Jack atas semua keterlambatan iniā€ ucap Alex seraya minta maaf kepada fans mereka.

Beberapa lagu lawas seperti ā€œGood Timesā€, ā€œDo You Want Me (Dead)ā€ hingga ā€œMissing Youā€ dibawakan secara lantang dan rapi.

Tidak ketinggalan band asal Baltimore ini melepaskan dua lagu teranyar mereka, ā€œBirthdayā€ dan ā€œEverything is Fineā€.

3. Sundara Karma

Masih satu negara dengan The Libertines, Sundari Karma tampil terakhir di CBN Stage, tepat di sebelah Supermusic Stage.

ā€œHalo, ini pertama kalinya saya ke Indonesia, mari bersenang-senang!ā€ ucap Oscar ā€œLuluā€ Pollock, vokalis Sundara Karma yang tampil begitu nyentrik malam itu. Tanpa ba-bi-bu, Oscar cs langsung menggebrak dengan lagu pertama, ā€œA Young Understandingā€.

Sundara Karma di Hodgepodge (Foto: Mohammad Zaki untuk Batok.co/Coconuts media)

Sayangnya hujan mulai turun dengan cukup lebat saat band asal Reading ini masuk ke lagu kedua. Praktis penonton pun mulai satu-per satu mundur mencari tempat berteduh. Padahal musik yang mereka suguhkan begitu asyik, mengingatkan kami pada Pulp yang bertemu The 1975 namun dengan attitude ala The Beatles.

4. Elephant Kind

Salah satu line up lokal yang memberi kesan di festival ini nampaknya patut disematkan kepada unit indie rock, Elephant Kind. Pasalnya Bam Mastro cs jadi pembuka yang manis untuk panggung Super Music.

Menjadi manis karena ketika ā€œTrue Loveā€ dibawakan gerimis rintik-rintik mulai sedikit turun dan pemilihan latar panggung berwarna pink nampak mendukung suasana romantic.

Elephant Kind di Hodgepodge Superfest 2018 (Foto: Java festival Production)

Alhasil, penonton yang membawa pasangan mereka menjadi makin khidmat menikmati malam minggu akhir pekan lalu.

Apalagi frontman Bam Mastro tidak terlalu banyak bicara diantara setlist mereka. Mereka terus menyelesaikan lagu demi lagu hingga menutupnya dengan dua lagu terakhir ā€œBeat the Ordinaryā€ dan ā€œMontageā€

5. The Hunna

The Hunna jadi salah satu penampil yang cukup mencuri perhatian di hari kedua. Tampil di CBN Stage kuartet rock asal Inggris ini memperkenalkan diri dengan penuh kesan.

Digawangi oleh Ryan Potter, The Hunna tampil atraktif dan menawan dengan tembang-tembah khas Brit Rock. Para pengunjung dibuat menari dan menyanyi saat ā€œDareā€ dan ā€œWe Could Beā€ membuka penampilan mereka.

Lempar ejekan antar personel The Hunna terjadi di tengah show saat Ryan melihat banyak penonton justru memadati stage milik All Time Low. ā€œKalian di sini, TERBAIKā€ ucap Ryan merujuk beberapa baris penonton yang bertahan di depan stage The Hunna.

Meski demikian, The Hunna punya jurus jitu menarik kembali masanya. Khususnya saat dua single yang ears-catching, ā€œBonfireā€ dan ā€œSheā€™s Casualā€ dibawakan. Atensi penonton berubah drastis saat Ryan melepaskan t-shirt yang dikenakan. ā€œWah, panas juga ya di siniā€ celotehnya.

Sukses tampil membawakan lebih dari 12 lagu, The Hunna mengakhiri penampilan diiringi oleh standing applause dari para fans. ā€œTerima kasih Indonesia. Kami tidak akan melupakan momen iniā€ kata Ryan sambil bergegas turun panggung.


Batok.co: Berita musik dan gaya hidup terkini.

Share your thoughts

You may be interested

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian
Viral
0 shares26619 views
Viral
0 shares26619 views

Kreator Spongebob meninggal, netizen Indonesia bikin meme pengajian

Batok.co - Nov 30, 2018

Selamat jalan Stephen Hillenburg.

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)
Viral
0 shares7371 views
Viral
0 shares7371 views

Nyebrangin papan, motornya selamat orangnya nyebur (video)

Batok.co - Nov 29, 2018

ā€œNgapa lu loncat lontong!ā€